Tradisi Pernikahan Adat Lampung

oleh -3,501 views

Berbagiruang.com – Etnis Lampung yang biasa di sebit Ulun Lampung (Oran Lampung) secara tradisional geografis adalah salah satu rumpun melayu di Pulau sumatera yang menempati seluruh Provinsi Lampung dan sebagian Provinsi Sumatra Selatan. Secara garis besar, masyarakat asli Lampung terbagi menjadi dua kelompok adat besar, yaitu Pepadun dan Saibatin (Peminggir).

Tradisi Pernikahan Adat Orang Lampung Melinting

Selain dua kelompok adat besar, terdapat kelompok adat lain yang memiliki adat yang berbeda dari keduanya. Salah satu diantaranya adalah masyarakat Lampung Melinting. Masyarakat ini menetap di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Ciri khas dari masyarakat adat Lampung melinting adalah pada ritual pernikahannya.

Dalam masyarakat adat Lampung melinting terdapat tiga sistem pernikahan yaitu Mesukum (Bumbang Aji) ngakuk majau (sebumbangan) dan ngibal serbou (mupakat tuha). Mesukum merupakan adat pernikahan ketika si gadis dibawa ke keluarga pria untuk ditanya apakah bersedia untuk menikah. Jika setuju su gadis akan diantar kepada keluarganya. Proses selanjutnya adalah melakukan pertunangan.

Kemudian Ngukuk majau. Tradisi ini adalah pernikahan ketika si gadis dibawa secara diam-diam ke keluarg pria, kemudian keluarga pria menjelaskan maksudnya untuk menikahkan kedua mempelai dengan prosesi berlangsung di tempat keluarga pria.

Selanjutnya adalah Ngibal Serbou, yaitu pernikahan ketika kedua pihak keluarga telah saling mengenal dan didahuli pertunangan. Pernikahan diawali dengan prosesi adat keluarga pihak laki-laki mendatangi pihak perempuan dengan membawa kelengkapan adat (Kanago) tertentu.

Hal lain yang menjadi keunikan dari prosesi pernikahan masyarakat adat lampung melintang adalah busananya. Busana pengantin perempuan berupa kain tapis cekil, baju kurang dari bahan brokat putih, selendang jungsarat, selapai, bulu serti dan selop. Adapun pengantin laki-laki menggunakan celana pantalon, kemeja putih, kain tumpal, kekai akin, kerembung, punduk (keris) dan selop. Mempelai perempuan menggunakan siger atau mahkota pengantin yang bercabang lima, sedangkan mempelai laki-laki menggunakan kopiah emas sebagai penghormatan. Selain itu, pengantin menggunakan kalung buturan, kalung papan jajar, gelang burung, dan gelang kano.*

Keyword:

 

  • tradisi pernikahan adat lampung
  • tradisi pernikahan adat lampung pepadun
  • prosesi pernikahan adat lampung
  • upacara pernikahan adat lampung
  • prosesi pernikahan adat lampung saibatin
  • prosesi pernikahan adat lampung pepadun
  • prosesi pernikahan adat lampung pesisir
  • upacara perkawinan adat lampung