Berbagiruang.com – Masa depan masyarakat suatu Negara tergantung pada kualitas karakter dan kompetensi dari generasi mudanya (Schneider, 2005). Itu artinya apabila generasi muda suatu Negara memiliki karakter dan kompetensi maka masa depan Negara tersebut akan cerah, namun sebaliknya apabila karekter generasi mudanya bobrok maka masa depan Negara tersebut akan terancam. Oleh sebab itu, perlu adanya perbaikan dan menjaga karakter generasi muda di Indonesia agar selalu memiliki moralitas yang tinggi. Sehingga para generasi muda mampu melanjutkan tonggak kepemimpinan di masa yang akan dating.
Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling tinggi dalam dunia pendidikan di Indonesia yang memiliki perana penting bagi bangsa ini, salah satunya adalah sebagai guardian of value. Maksudnya adalah mahasiswa sebagai akademisi yang diajarkan selalu berfikir ilmiah dan mencari kebenran dapat berperan sebagai penjaga nilai-nilai dimasyarakat.
Mahasiswa Sebagai Guardian Of Value
Pada dasarnya bangsa Indonesia memiliki nilai nilai yang luhur yang telah tercantum dalam dasar Negara Pancasila. Nilai-nilai pancasila yang harus ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, serta nilai keadilan sosial.
Mahasiswa sebagai guardian of value harus selalu menjaga nilai-nilai tersebut agar selalu ditanamkan dalam diri masyarakat sehingga masyarakat memiliki karakter dan moralitas yang baik.
Namun, saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada masalah-masalah kesenjangan sosial antara kelompok masyarakat menengah ke atas dan masyarakat menengah kebawah, masih maraknya kasus korupsi, kemudian aksi terorisme yang masih mengancam serta masalah penyalah gunaan narkoba yang belum selesai.
Masalah- masalah ini terjadi akaibat pelanggaran nilai-nilai pancasila sehingga dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa sebaga guardian of value dituntut untuk membantu mengatasi masalah bangsa tersebut.
Perjuangan mahasiswa di era milineal ini tidak perlu menggunakan senjata saat masa kolonialisme tetapi cukup dengan berusaha, belajar dan menambah wawasan seluas-luasnya, sehingga memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.*