Masyarakat Adat Lampung Saibatin

oleh -2,876 views

Berbagiruang.com – Etnis Lampung yang biasa di sebit Ulun Lampung (Oran Lampung) secara tradisional geografis adalah salah satu rumpun melayu di Pulau Sumatera yang menempati seluruh Provinsi Lampung dan sebagian Provinsi Sumatra Selatan. Secara garis besar, masyarakat asli Lampung terbagi menjadi dua kelompok adat besar, yaitu Pepadun dan Saibatin (Peminggir).

Keunikan Masyarakat Adat Lampung Saibatin

Suku Saibatin mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari timur, selatan, hingga barat. Wilayah persebaran Suku Saibatin mencakup Lampung Timur, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Barat. Suku Saibatin atau peminggir menganut sistem kekerabatan patrineal yang mengikuti garis keturunan Ayah.

Saibatin bermakna satu batin atau memiliki satu junjungan. Hal ini sesuai dengan tatanan sosial dalam Suku Saibatin yang memiliki satu raja adat dalam setiap generasi. Budaya Suku Saibatin cenderung bersifat aristokratis karena kedudukan adat hanya dapat diwariskan melalui garis keturunan. Berbeda dengan suku papadun, todak ada upacara tertentu yang dapat mengubah sosial seseorang dalam masyarakat.

Ciri khas dari suku Saibatin dilihar dari perangkat yang digunakan dalam ritual adat. Salah satunya adalah bentuk dari siger (Sigekhi) atau mahkota yang digunakan pengantin Suku Saibatin yang memiliki tujuh lekuk atau pucuk (sigokh lekuk pitu). Tujuh Pucuk ini melambangkan tujuh adoq, yaitu suttan, raja jukuan atau depati, batin, radin, minak, kimas dan mas. Selain itu, ada pula yang sebut awan gemisir (awan gemiskh) yang digunakan sebagai bagian dari arak-arakan adat, diantaranya adalah dalam prosesi pernikahan masyarakat adat saibatin.

Tradisi pernikahan masyarakat adat Lampung saibatin diantaranya adalah ngarak maju atau budaya ngarak (arak-arakan). Ngarah artinya adalah arak-arakan dan maju artinya pengantin. Maka ngarak maju adalah arak-arakan pengantin yang dilakukan di tempat pengantin pria. Selanjunya adalah adat maju pedom artinya keluarga pihak pria akan menginap di rumah pihka wanita setelah ijab qobul. Selanjutnya acara butamat (tamat) yang bermakna untuk membaca alqura’an dari Surah Ad-Dhuha sampai surah Al Lahab, yang diawali oleh pengantin wanita dan dilanjutkan oleh peserta butamat.*