Mereka semua kaget dan tatapannya mengarah ke pintu kamar. Kemudian mereka saling mendekat dan berkumpul.
Ketukannya semakin kencang, bahkan pintunya sampai goyang dan gagangnnya bergerak-gerak seperti ada yang ingin membuka dan mendobrak pintu itu.
Citra yang tidak tahan dengan suara itu pun berteriak dan menangis “Aaaaaa” sambil menutup telinganya, Putri pun memeluk Citra berupaya menenangkan. Mereka semua panik dan bingung harus melakukan apa.
Saat suara ketukan pintu masih terasa keras dan gagang pintu masih bergoyang, tiba-tiba Erni merasakan sesuatu dan dia di lihatkan kejadian di masa lalu.
(Kejadian di masa lalu)
Suasana di Pasar, terlihat Oliv sedang memilah milih Boneka di temani Citra. Saat sedang memilih Oliv merasa terpesona dengan Boneka kecil yang berbentuk seperti boneka manusia, dia sangat tertarik dengan itu, saat ingin mengambil ternyata dia memegang boneka itu berbarengan dengan anak perempuan di sebelahnya yang sedang memilih boneka itu juga. Namun Oliv tidak menggubris anak perempuan itu, dia tetap mengambil boneka itu dengan menariknya. Lalu anak perempuan itu mengadu ke Mama nya kalo iamenginginkan boneka itu.
Anak Perempuan :”Aku mau nya boneka itu”.(Menunjuk boneka yang di pegang Oliv).
Mamanya Anak perempuan : “Tapi kan itu bonekanya udah di ambil kakak itu, cari yang lain aja ya Luna”.
Iya nama anak perempuan itu adalah Luna.
Citra yang melihat dan mendengar ucapan Luna pun langsung memberitahu Oliv .
Citra : “Eh Liv, adek itu mau boneka yang lo pegang tuh”. (Mata mengarah ke Luna).
Oliv : “Ihhh Cit, tapi gue juga pengen ini. Lo tau kan dari pagi kita nyari boneka udah muter-muter tapi gak ada yang srek. Dan ini baru ketemu yang srek masak harus gue kasih ke orang lain sih” . (Dengan nada egois).
Citra :”Iya sih, tapi kasihan, adek itu juga pengen banget”. (Merasa kasihan).
Mama Luna pun bertanya ke penjual boneka.
Mama Luna : “Mas, masih ada gak boneka kayak Kakak itu?”.
Penjual Boneka : “Waduh gak ada tante, cuma sisa satu itu aja. Soalnya langka”..
Mama Luna : “Tuh nak gak ada lagi, Luna cari yang lain aja ya”.
Mamanya mencoba memberi pengertian ke Luna.
Luna : “Ihh gak mau”. (Nada kesal).
Luna ngambek dan tetap mau dengan boneka itu. Kemudian Mamanya mencoba bertanya pada Oliv.
Mama Luna : “Dek, boleh gak boneka nya untuk anak saya aja?. Soalnya anak saya pengen banget boneka itu”.
Oliv : “Aduh maaf tante, saya juga pengen banget sama boneka ini. Jadi saya gak bisa ngasih. Maaf banget ya tante”.
Oliv menolak secara lembut dan sopan. Citra yang melihatnya juga merasa tidak enak dan kasihan terhadap Luna. Kemudian Oliv membayar boneka itu dengan harga yang sudah tertera di boneka itu.
Erni juga di perlihatkan saat Luna sampai di rumahnya. Di rumah Luna masih marah. Saat sedang duduk di ruang tamu,
Mama Luna : “Luna, udah ah jangan kayak anak kecil, kamu kan udah smp masak gak dapet boneka gitu aja ngambek. Kan gak enak juga sama Kakaknya tadi dia udah ngambil duluan”. (Nada lembut).
Luna : “Tapi kan tadi itu megangnya barengan Ma”. (Masih kesal).